Berita Terkini

KPU Kabupaten Lembata telah lakukan penetapan DPT Pemilu 2024

KPU Kababupaten Lembata menggelar Rapat pleno terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilihan umum tahun 2024. Rapat pleno tersebut, dilaksanakan di Aula KPU Kabupaten Lembata, Rabu, 21 Juni 2023 dihadiri oleh Komisioner KPU Provinsi NTT, Yosafat Koli, Ketua dan anggota KPU Kabupaten lembata, Bawaslu Kabupaten Lembata, pimpinan partai politik peserta pemilu, Forkompimda, PPK se-Kabupaten Lembata. KPU Kababupaten Lembata menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 sebanyak 104.542 Pemilih. Dengan rincian jumlah pemilih laki-laki 49.118 orang dan jumlah pemilih perempuan 55.424 orang yang tersebar pada 432 TPS di seluruh Kabupaten Lembata, termasuk satu TPS lokasi khusus dengan Jumlah pemilih sebanyak 127 orang. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Selengkapnya:  

Antar Bendera Kirab Pemilu 2024 Ke Flores Timur, Raja Larantuka Jemput Rombongan KPU Lembata

Raja Larantuka Don Martinus, DVG jemput rombongan KPU Kabupaten Lembata, ritual penjemputan itu terjadi saat rombongan kirab Pemilu 2024 KPU Kabupaten Lembata tiba di gerbang kantor KPU Kabupaten Flores Timur, Rabu 29/3/2023. Seperti disaksikan media ini, usai sapaan adat penjemputan, Raja Don Martinus, DVG didampingi tokoh adat, dan Ketua KPU Kabupaten Flores Timur, Kornelis Abon menjamu arak kepada rombongan kirab Pemilu 2024, sebagai tanda ucapan selamat datang. Ketua Devisi Program Data dan Informasi KPU Provinsi NTT, Fransiskus Vincent Diaz dan Sekertaris KPU NTT Adiwijaya Bakti  ikut dalam rombongan kirab Pemilu 2024 KPU Kabupaten Lembata. Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making, dan tiga orang Komisioner masing-masing Barnabas Hapu Ndima Marak, Hermanus Haron Tadon, dan Idris Beda, serta Sekertaris KPU Lembata Jeremia Ellia David Luase memimpin rombongan KPU Lembata. Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making kepada media ini mengatakan, Kirab Pemilu 2024 yang ditandai dengan pengusungan 18 bendera partai yang diapit bendera merah putih dan panji KPU itu dikirabkan dari kabupaten ke kabupaten. Kirab dalam rangka setahun menuju hari pemungutan suara ini, dilakukan serentak di delapan wilayah di Indonesia dan disiarkan secara  live streaming dengan pusat acara di Kantor KPU, Jakarta. Bendera Kirab Pemilu 2024 yang diantar ke KPU Flores Timur diterima KPU Kabupten Lembata dari KPU Kabupaten ALor pada 23 Maret 2024. “Kirab Pemilu 2024, merupakan cara KPU untuk melakukan sosialisasi dan Pendidikan pemilih secara massif guna meningkatkan pemahaman warga pemilih, dan diharapkan adanya perubahan perlilaku terhadap hak dan peran pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan. KPU sebagai penyelenggara Pemilu berkewajiban untuk mencerdaskan Pemilih dan mendorong peningkatan partisipasi Pemilih dalam Pemilu dan Pemiihan”. Di Lembata kata Elias, Bendera Kirab di usung ke pelosok-pelosok sambil menyampaikan sosialisai melalui orasi dan pembagian leaflet yang berisi materi-materi kepemiluan. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 90 persen wilayah di kabupaten Lembata disinggahi bendera kirab Pemilu 2024. (Yogi.M).

Ketua KPU Lembata Minta Badan Adhock Kerja Profesional, Kompak Dalam Bekerja, dan Bersikap Netral

Badan Adhock Pemilu 2024 diminta untuk menjalankan tugas secara professional, netral dan menjaga kekompokan tim. Hal ini disampaikan Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making saat bertandang ke Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Nagawutung, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT.   Kunjungan perdana Ketua KPU Lembata ke Sekretariat PPK Nagawutung itu didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan, Umum Dan Logistik (KUL) Siti Rahayu Lapaleng, dan Kasubag Perencanaan Data Informasi (Rendatin) Nong Akel. Tak Cuma bertandang untuk melihat kesiapan PPK dalam menyongsong Pemilu 14 Februari 2024, dikesempatan yang sama ketua KPU juga melakukan penguatan kelembagaan. Selain meminta PPK untuk siap menghadapi tahapan verfikasi faktual dukungan kepada calon perseorangan dan pemutakhiran data pemilih, Ketua KPU Lembata yang akrab disapa Yogi Making, juga meminta PPK untuk melakukan pemetaan wilayah dan merancang strategi pendistribusian logistic terutama menuju wilayah-wilayah terjauh dan terumit dalam wilayah kerja PPK Nagawutung. “Pemilu 2024, berlangsung di musim hujan, karena itu teman-teman sudah harus mulai memetakan titik rawan pendistribusian logistic dari sekarang,” Elias dikesempatan yang sama juga meminta PPK untuk tidak terpengaruh dengan polemik sistem Pemilu 2024 yang marak dibahas oleh kelompok tertentu. “Kalau ada pertanyaan tentang sistem pemilu terbuka atau tertutup, sampaikan bahwa sistem pemilu 2024 adalah proporsional terbuka. Belum ada perubahan undang-undang,” Sebagaimana diksaksikan media ini, kedatangan Ketua KPU Lembata dan dua orang Kasubag disambut Ketua PPK Yosep Laba Nagi Labaona, dan empat orang anggota PPK masing-masing, Emanuel Boli, Maria Goreti Prada, Nurdin Rasyid, Gamaliel Boli Lamatokan, dan staf sekretaris PPK, Maria Ina Odung. Pada kesempatan yang sama, Ketua PPK Nagawutung, Yosep Laba Nagi Labaona menyambut baik kehadiran Ketua KPU Lembata. "Kiranya selalu ada koordinasi dan komunikasi yang intens dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu untuk mendukung penyelenggara di tingkat kecamatan, kami yakin bahwa kami mampu bangun tim kerja yang solid dan menjadikan aturan sebagai landasan pelaksanaan tahapan dan jadwal Pemilu untuk suksesnya Pemilu dan Pemilihan 2024,” Ujar Ketua PPK Nagawutung Laba Nagi Labaona. (Eman Boli)

Uji Nyali Demi Hak Pilih Warga di Kampung Tsunami Waiteba

kab-lembata.kpu.go.id -  Semangat juang Pantarlih  memasuki hari ke - 20 tak pernah pupus meski cuaca  akhir-akhir ini semakin tidak bersahabat. Hujan dan angin tak mampu mematahkan janji dan sumpah yang telah diikrarkan. Rabu, 01 Maret 2023, Van Basten Huar, Pantarlih TPS 02 Desa Atakore Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata, dengan gagah berani menaklukan medan ekstrim menuju Dusun Tubuk Rajan, RT. 08 di Waiteba. Kondisi jalan berbatu, licin dan menurun serta struktur tanah yang labil tidak menyurutkan daya juang Van Basten untuk menempuh jarak kurang lebih 6,5 km untuk sampai ke Dusun Tubuk Rajan.   "Hujan akhir-akhir ini buat jalan semakin licin. Saya butuh waktu sekitar 50 menit untuk sampai ke Waiteba." Ujar van Basten ketika di temui di Waiteba, Kamis, 2 Maret 2023. Van Basten kepada media ini menjelaskan, terdapat 14 Kepala Keluarga dengan 29 warga pemilih yang mendiami dusun Tubuk Rajan. Menurutnya, medan ekstrim bukanlah penghalang baginya untuk mendatangi warga pemilih. “Medan esktrim bukan penghalang. Karena bagi saya, jauh lebih penting mendatangi dan mencatat pemilih kedalam daftar pemilih sebagai upaya perlindungan hak pilih warga negara. Saya bangga, sekaligus puas karena saya bisa datangi dan mencatat pemilih di sini (dusun Tubuk Rajan)” Ujar  Van Basten. Tindakan Pantarli yang terlibang nekat menerabas medan ekstrim itu mendapat sambutan hangat dari tokoh masyarakat Dusun Tubuk Rajan, Bernardus Gati (73). Warga Dusun Tubuk Rajan inipun berjanji akan hadir ke TPS pada Rabu, 24 April 2024 mendatang, "Saya bangga karena dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat, apalagi dengan jalan yang ekstrim, tetapi petugas pendaftar pemilih  datang kunjung kami,  cocokan data diri dan catat kami sebagai pemilih, supaya kami bisa menggunakan hak pilih saat  pemilu nanti. Biasanya mereka ambil data kami di kantor Desa di Atakore, tetapi kali ini petugas turun langsung mengunjungi kami di sini. Kami akan gunakan hak pilih kami pada saat pemilu nanti." Ujar Gati dengan senyum bangga. Untuk diketahui bahwa, Dusun Tubuk Rajan atau lebih dikenal dengan Kampung Waiteba merupakan wilayah yang pernah dihantam bencana tsunami tahun 1979 yang menewaskan sebagaian besar warganya. Kendati wilayah eks bencana tsunami itu kini Kembali didiami warga, namun jalan menuju kampung di pesisir kecamatan Atadei itu belum dibangun. Dengan kondisi jalan ekrtim itu, Warga Waiteba jika berpergian ke pusat desa harus menempuh jarak 6,5 kilo meter dengan berjalan kaki.    Sementara itu, Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making saat dikonfirmasi terkait kemungkinan dibangunnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampung Waiteba sebagai upaya pendekatan pelayanan kepada pemilih, menjelaskan, KPU sejak tahun 2021 telah melakukan pemetaan ke Dusun Tubuk Rajan, dan mempetimbangkan untuk menghadirkan TPS untuk mempermudah warga pemilih menggunakan hak pilihhnya di hari “H” Pemilu. Namun, rencana itu kemudian dibatalkan karena factor ketersediaan sumber daya manusianya. Ketua KPU Lembata yang di komfirmasi di kantor KPU Lembata, Kamis 2/3/2022 juga memberi apresiasi kepada Van Basten, Pantarlih TPS 02 Desa Atakore Kecamatan Atadei yang berjuang menemui pemilih di wilayah terpencil.  “Tahun 2021 KPU Lembata sudah hadir kesana untuk sosialisasi dan pendidikan pemilih, sekaligus ingin melihat dari dekat potensi dihadirkan TPS, tapi pertimbangan itu kemudian dibatalkan karena factor jumlah pemilih dan terlebih karena ketersediaan sumber daya manusianya,” Jelas Ketua KPU Lembata. (Martin Lamak, PPK Atadei)

Sepuluh Hari Kerja Pantarli, PPK Atadei Melakukan Penguatan Kapasitas Pantarli

Upaya meperkaya pengetahuan bidang Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data Pemilih kepada Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (Pantarlih) gencardilakukan, selain melakukan bimtek diawal tugas, penguatan kapasitas juga terus dilakukan. Giat penguatan kapasitas itu, rutin diupayakan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Sembilan kecamatan di Kabupaten Lembata. Giat penguatan kapasitas itu dilakukan dalam berbagai momen. PPK Atadei, Kabupaten Lembata, misalnya, selain rutin melakukan monitoring kerja Pantarli, juga melakukan penguatan kapasitas secara kolektif kepada 7 Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan 13 orang Pantarlih tepat dihari ke 10 masa kerja Pantarli. Kegiatan yang bertajuk Evaluasi hasil kerja Pantarli di 10 hari kerja itu mengambil tempat di Kantor Kepala Desa (BPD) Lerek,  Selasa, 21/2/2023. Ketua PPK Atadei, Alfonsius Urbanus Blido sebagaimana informasi yang dishare melalui Watshapp Grup (WAG), PPK dan KPU Lembata, menjelaskan kegiatan dimaksud bertujuan untuk evaluasi dan melakukan penguatan kapasitas Pantarli dan PPS, juga sekaligus PPK membantu mencarikan jalan keluar semua persoalan yang ditemukan Pantarli saat melakukan giat Pemutahiran Daftar Pemilih (Mutarli). “tepat di 10 hari kerja Pantarli, PPK Atadei melakukan evaluasi kolektif dengan menghadirkan 7 orang ketua PPS dan 13 orang Pantarli. PPK juga bantu beri solusi terutama untuk masalah-masalah yang belum diatasi oleh PPS dan Pantarli,” tulis Ketua PPK. Lebih jauh dalam ulasanya di WAG, ketua PPK Atadei yang akrab disapa Apong juga mengulas beberapa masalah yang ditemukan Pantarli saat melakukan Coklit. “Ada pemilih yang faktanya sudah pindah domisli, tetapi dokumen KTP dan Kartu Keluarganya belum di mutasi dari desa asalnya, ada juga yang warga yang namanya tercatat di Format A Data Pemilih, tetapi warga yang bersangkutan bukan penduduk di desa setempat, bahkan ada keluhan Pantarli, bahwa kadang mereka diperlakukan tidak sopan. Tetapi kami menghimbau agar teman-teman Pantarli tetap santun saat menjalankan tugas,” Jelas Ketua PPK Atadei. Hadir dalam evaluasi itu 7 orang Ketua PPS dan 13 Pantarli, masing-masing dari Desa Lerek, Desa Dulir, Desa Lewogroma, Desa Atakore, Desa Lusilame, Desa Nubahaeraka dan Desa Nubaatalojo. 5 orang PPK masing-masing Alfonsius Urbanus Blido, Martin Breok, Maria Petronela Lepan Lolon, Hendrikus Uran, dan Oswaldus Breok Namang ikut hadir dalam kegaiatan dimaksud. (Yogi Making)

Di Lembata Ada Warga Pemilih Berusia 103 Tahun

Di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggar Timur, atau tepatnya di desa Lolong Kecamatan Nagawutung, terdapat pemilih yang berusia lebih dari satu abad. Informasi ini disampaikan Petugas Pendaftar Pemilih (Pantarli)desa Lolong, Maria E. S. Blolong, Rabu 15 Februari 2023. Sebagaimana dilaporkan Pantarli, Perempuan Lansia yang berusia 103 tahun itu, saat ditemui sedang mengayam kotak siri pinang berbahan dasar daun lontar. “Nenek Ana Ero, sesuai data KTP, Lahir di Mingga 15 Februari 1920. Saat ditemui, Nenek Ero sedang anyam kotak siri pinang, pendengarannya masih baik, dan kondisinya sehat. Menurut keluarganya, selain mengayam, nenek Ana Ero juga setiap hari ikut merawat cicitnya” jelas Maria Blolong. Nama Nenek Ana Ero menurut Maria E. S. Blolong, tidak tercata dalam format A. Daftar Pemilih, karena itu saat mendata, Maria mencatat Perempuan satu abad itu sebagai pemilih baru dalam format A Potensial. Nenek Ana Ero juga mengaku siap datang ke TPS pada Rabu, 14 Februari 2024. Sementara itu ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Lolong, Konstantinus Kia menjelaskan, Perempuan Pemilih satu abad itu diketahui selalu terlibat sebagai Pemilih dalam Pemilu-Pemilu sebelumnya, namun dalam daftar Pemilih untuk Pemilihan Umum Tahun 2024, nama Nenek Ana Ero belum tercover. Menurut Ketua PPS Desa Lolong, Nenek Ana Ero adalah warga RT. 003 Desa Lolong.  “Memang belum tercover dalam format A Daftar Pemilih, tetapi Pantarli sudah mencatat nama Nenek Ana Ero dalam Format A Pemilih Potensial, Semoga beliau diberi perlindungan dan kesehatan agar bisa ikut memberikan suaranya dalam Pemilu 2024,” kata Konstantinus Kia. (Penulis : Eman Boli-Anggota PPK Kecamatan Nagawutung)