Berita Terkini

3 ANGGOTA PPS PAW DILANTIK KPU KABUPATEN LEMBATA

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lembata melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah janji Penggantian Antar Waktu (PAW) tiga anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024, Sabtu (2 Desember 2023). Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji PPS yang bertempat di Aula Kantor KPU Kabupaten Lembata dipimpin Ketua KPU Kabupaten Lembata Elias Kaluli Making. Pelantikan PAW dikarenakan Anggota PPS sebelumnya mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima. Mereka berasal dari Kelurahan Lewoleba Barat Kecamatan Nubatukan, Desa Puor B Kecamatan Wulandoni, dan Desa Ile Kimok Kecamatan Atadei . Dalam pelantikan dihadiri oleh Anggota KPU Kabupaten Lembata, Sekretaris KPU Kabupaten Lembata, Para Kasubbag lingkup KPU Kabupaten Lembata,  Ketua dan Anggota PPK Nubatukan,.Ketua dan Anggota PPK Wulandoni, Ketua dan Anggota PPK Atadei serta Ketua dan Anggota PPS Kelurahan Lewoleba Barat, Ketua dan Anggota PPS Desa Puor B, Ketua dan Anggota PPS Ile Kimok. Elias Kaluli Making dalam pesan pelantikannya mengajak para PPS  untuk bekerja cermat, cepat. Dia juga berpesan agar penyelenggara ditingkat desa/kelurahan mampu bekerja sama dengan internal maupun eksternal.  "Dan selalu menjaga integritas penyelenggara, harus mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab,"  

RAPAT KOORDINASI PEMBENTUKAN KPPS DIGELAR KPU LEMBATA

Komisi pemilihan umum Kabupaten Lembata menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara untuk Pemilihan Umum Tahun 2024 yang dihadiri Ketua dan Anggota PPK Se-Kabupaten Lembata, di Aula Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lembata, Sabtu (2/11/2023). Kegiatan dibuka Oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lembata Elias Kaluli Making dan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimulai dengan penyampaian  materi oleh Ketua Divisi Sosdiklih Parmas Idris Beda mengenai Persiapan Pelaksanaan Pembentukan  Kelompok Penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2024, dipandu oleh moderator Kepala Subbagian Hukum dan SDM Joenady Wongso. Ketua KPU Kabupaten Lembata mengatakan Perekrutan Anggota KPPS dengan jumlah 3.888 orang yang terdiri dari 7 Orang KPPS dan 2 Orang Pengamanan. Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Bernabas Hapu Ndima Marak Menambahkan hasil kerja KPPS akan disampaikan melalui Aplikasi SIREKAP sehingga dalam perekrutan KPPS yang paling penting adalah mereka yg memiliki dan menguasi HP Android. Disisi lain Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lembata dalam penguatan Kelembaggan mengingatkan Kembali kepada PPK dan Sekretariat untuk secara bekerjasama menjalankan tugas dan kewajiban sesuai Tupoksi masing-masing dan jangan saling melangkahi dikarenakan tahapan sudah semakin dekat.

Kapolres Lembata : Transparansi Informasi, Memperkuat Hubungan Kelembagaan KPU dan Polri

KPULembata.go.id- Guna mengantisipasi kerawanan Pemilu yang timbul akibat gesekan politik dalam Pemilu 2024, diperlukan adanya komunikasi yang terbuka dari KPU selaku penyelenggara teknis kepada institusi Kepolisian.  Hal ini disampaikan Kapolres Lembata AKBP Josephine Vivick Tjangkung, dalam diskusi bersama Ketua, Anggota, dan Sekertaris KPU Lembata, dalam kunjungan perdananya ke Kantor KPU Lembata, Senin 31/7/2023. Menurut Kapolres, Komunikasi yang terbuka dari pihak penyelenggara Pemilu itu sangat diperlukan institusi kepolisian agar pihaknya bisa mengantisipasi timbulnya kerawanan yang menciptakan situasi yang tidak kondusif selama tahapan Pemilu berlangsung. “Bahwa situasi Lembata saat ini kondusif, tetapi seiring berjalannya waktu, ritme politik tidak bisa diraba-raba, persaingan politik antar calon bisa saja menimbulkan gesekan-gesekan yang dapat dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk menciptakan pemilu menjadi tidak aman. Karena itu, kami berharap adanya informasi yang terbuka dari KPU, sehingga Polisi bisa mengambil langkah antisipasi,” Kapolres Vivick Tjangkung, juga mengatakan komunikasi itu dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama kelembagaan yang kuat antara KPU dan intitusi kepolisian. Menurutnya, hubungan kerjasama yang sudah dan sedang terjalin akan terus dijalin untuk menciptakan Pemilu yang aman dan situasi Kamtibmas yang terkendali. Sementara itu, Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making dalam kesempatan yang sama menyampaikan terimakasih atas dukungan institusi kepolisian dalam hal ini Polres Lembata selama tahapan dan jadwal Pemilu. Menurut Elias, selain pemerintah, institusi kepolisian menjadi salah satu stakeholder utama. Menurut Elias, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan selama berjalannya tahapan dan jadwal Pemilu, KPU membutuhkan dukungan institusi kepolisian. “Kunjungan Ibu Kapolres hari ini, merupakan indikasi baik akan kerjasama kelembagaan antara KPU dan institusi kepolisian. KPU senantiasa berharap dukungan kepolisian selama berjalannya tahapan dan jadwal Pemilu kedepan,” Pantauan media ini, diskusi yang berlangsung di aula KPU Lembata itu, dipandu Sekertaris KPU Lembata, Jeremia Ellia David Luase, dihadiri Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making, dan Ketua Devisi Partisipasi Masyarakat dan SDM Idris Beda, juga Kasubag dan Staf KPU Lembata. Sementara itu, Kasat Intel Polres Lembata Yonathan Dian Palinggi, dan beberapa orang anggota intel Polres Lembata tampak ikut mendampingi Kapolres Lembata. (Yogi)    

Pemilu : Proses Membuat Manusia Menjadi Lebih Bermartabat

Pemilu harus dipandang sebagai proses membuat manusia menjadi bermartabat. Jika pemilu menghasilkan ketegangan, yang berujung pada perpecahan maka bangsa ini gagal membuat manusia menjadi beradab. Hal ini disampaikan Pengamat sosial budaya Lembata, Emanuel Prason Krova saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Gathering yang digagas Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Lembata, Selasa 11/7/2023. Media Media Gathering digelar pada salah satu cafe dalam kota Lewoleba itu berlangsung dari pukul 18.30 sampai 19.30 menghadirkan Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making dan Pengamat sosial budaya Lembata, Emanuel Prason Krova sebagai pemateri, puluhan awak media online Lembata hadir meliput. Prason Krova menilai, Politik identitas dan politik uang masih mewarnai Pemilu 2024, hal ini terjadi karena lemahnya ide dan gagasan politisi untuk meraih dukungan warga pemilih.   Menurutnya, Politik identitas sudah ada sejak bangsa ini berdiri, tetapi Pendiri Bangsa tidak terjebak dalam terminologi siapakah manusia Indonesia dalam penggalian identitas secara pribadi, dan mampu mengatasi sekat-sekat personal, dalam pemikiran brilian dan terakumulasi dalam konsep yang disebut Pancasila. Pergulatan untuk menjawab pertanyaan siapa sebenarnya manusia Indonesia, kata Prason Krova, sejatinya para pendiri bangsa, sedang mengalihkan bangsa ini dari state to nature atau dari situasi yang tidak teratur menjadi situasi yang teratur dimana dalam instrument politik modern disebut Pemilu. Dengan demikian, Pemilu harus dipandang sebagai proses membuat manusia menjadi martabat. “Jadi kalau tiba-tiba negara menjadi tidak teratur, maka tanggungjawabnya ada pada kita semua. Dan jangan sampai kita ini menjadi bagian dari situasi yang tidak beradab yang menggagalkan keinginan semua orang, leluhur kita dan para pendiri bangsa ini untuk menjadikan situasi bangsa ini menjadi yang beradab,” Sementara itu, Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making dikesempatan yang sama menjelaskan, Pemilu 2024 ada sejumlah tantangan yang siap dihadapi. Beberapa diantaranya adalah, politik identitas, politik uang, partisipasi pemilih, cuaca, dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menguasai teknologi. “Politik identitas berpotensi memecah belah bangsa dan memperlemah demokrasi. Disamping itu, tantangan lainnya adalah politik uang, berita hoax pemilu yang semakin berseliweran di media sosial, partisipasi pemilih dalam Pemilu, sinyal internet, cuaca, juga keterbatasan SDM dalam menguasai teknologi,” Menurutnya,untuk menghadapi tantangan itu, KPU telah menyiapkan berbagai strategi penting diantaranya adalah, pengadaan logistik berdasarkan pendekataan wilayah dan jenis Pemilu, melakukan simulasi pendistribusian logistik ke wilayah terjauh, tersulit dan terpencil, sosialisasi massif melalui berbagai media, juga kerjasama dengan pemerintah dan stake holder lainnya. “Pemilu yang berjalan lancar, dan aman tidak bisa berjalan kalau tanpa dukungan semua pihak. Karena Pemilu bukan semata-mata tanggungjawab Penyelenggara Pemilu, tetapi tanggungjawab seluruh elemen bangsa ini,” (Uba/Yogi)

​​​​​​​Catat Pemilih Disabilitas 1.549 Orang, Begini Cara KPU Lembata Jamin Hak Pilih Penyandang Disabilitas

KPULembata.go.id - Komisi Pemilhan umum menjamin hak pemilih disabilitas pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan ketua KPU Lembata, Elias Kaluli Making dan Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Lembata Idris Beda, di Kantor KPU Kabupaten Lembata, Minggu 9/7/2023. Dua Komisioner KPU Lembata ini, ditemui disela-sela waktu menerima pengajuan berkas perbaikan administrasi Bakal Calon Angggota DPRD Kabupaten Lembata pada Pemilu 2024.   Elias Kaluli Making mengatakan, kaum berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dengan pemilih lainnya dalam Pemilu. Demi menjamin hak pilih kaum disabilitas dalam Pemilu 2024, beberapa langkah strategis telah dilakukan diantaranya pendataan pemilih disabilitas dalam proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit), sosialisi dengan melibatkan pemilih disabilitas, maupun melibatkan pemerhati disabilitas yang tergabung dalam forum difabel. Dijelaskannya, jumlah pemililh disabilitas Kabupaten Lembata pada Pemilu 2024 sesuai data KPU mencapai 1.594 orang. Jumlah ini didominasi oleh difable kategori fisik sebanyak 719 orang. Sementara itu pemilih difable kategori intelektual sebanyak 47 orang, mental 382 orang, wicara 138 orang, rungu 88 orang dan netra 220 orang. “Data pemilih disabilitas by name by addres segera disampaikan ke panitia adhock tingkat desa, untuk mendeteksi keberadaan per wilayah TPS dan kategorinya, selanjutnya PPS menentukan lokasi TPS yang tepat, biar nanti sahabat pemilih difabel yang menggunakan kursi roda, atau yang jalan dengan bantuan tongkat tidak sulit menjangkau TPS,” Ketua KPU Lembata dikesempatan yang sama juga mengatakan, KPU tidak saja menjamin hak pilih, tetapi juga memberi ruang kepada kaum disabilitas untuk terlibat menjadi penyelenggara Pemilu. “kita punya keterwakilan dua sahabat disabilitas kategori disabilitas fisik yang terpilih dan sekarang terlibat sebagai PPS,” Sementara itu mengenai hak kaum disabilitas mendapatkan informasi kepemiluan, Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Lembata Idris Beda, mengakui kalau KPU belum maksimal melakukan sosialisasi kepemiluan kepada kaum disabilitas. “Beberapa kali kami lakukan sosialisasi yang melibatkan teman-teman disabilitas, tetapi harus kami akui bahwa sosialisasi belum menjangkau seluruh wilayah. Tetapi ditengah keterbatasan waktu karena menjalani tahapan yang ketat, kami berupaya untuk mencari celah waktu untuk melakukan sosialisasi terutama kepada teman-teman disabilitas khusus pada wilayah-wilayah yang belum kami jangkau sebelumnya” (Yogi Making).