Berita Terkini

Mendukung Pemilu 2024, Kualitas Internet Di Lembata Perlu Ditingkatkan

Lewoleba, KPU Lembata- Kualitas jaringan internet pada banyak desa di Kabupaten Lembata, diarasa belum menopang upaya KPU untuk menyebarkan informasi kepemiluan dan pengelolaan data dalam Pemilu 2024 mendatang. Bagaimana tidak, dari 151 desa/kelurahan dikabupaten lembata, hanya 45 persen desa/kelurahan yang bisa mengakses internet secara bebas, 55 persen desa sisanya dengan kwalitas sinyal kurang baik, bahkan ada desa yang belum mengakses internet.

Hal ini disampaikan Ketua Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Kabupaten Lembata, Idris Beda, yang ditemui diruang kerjanya Kantor KPU Kabupaten Lembata, Selasa 27/10/2021. 

Idris Beda menjelaskan, data peta jaringan yang ia sampaikan, diperoleh KPU Lembata dari Telkomsel dan Dinas Infokom Kabupaten Lembata. Menurutnya, meski masih terdapat perbedaan peta jarigan dari dua sumber data, namun dari paparan yang ada, dapat dipastikan kalau kwalitas sinyal internet pada banyak desa yang tersebar merata pada sembilan kecamatan di Kabupaten Lembata perlu ditingkatkan.

“Dari 151 desa/kelurahan di Lembata, terbagi menjadi empat ketegori kekuatan sinyal. Desa dengan kekuatan sinyal baik sebanyak 68 atau 46 persen, 42 persen atau 64 desa dengan status sinyal kurang baik, desa dengan status sinyal blankspot sebanyak 9 persen atau sebanyak 14 desa, dan 3 persen atau lima desa lainnya dengan status tidak ada internet. Data peta jaringan telkomsel menunjukan rata-rata desa di lembata sudah mengakses sinyal 4G, dan hanya desa Dulir di Kecamatan Atadei, menurut pemetaan Dinas  Infokom, dengan status sinyal 3G ”

Menurutnya, dalam menghadapi Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024, kekuatan sinyal internet sangat dibutuhkan untuk menopang pengelolaan data dan penyebaran informasi kepemiluan.

Sementara itu, Ketua KPU Lembata Elias Kaluli Making, dikesempatan yang sama mengatakan, rekapitulasi hasil perolehan suara dalam Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024 berbasis elektronik, untuk itu kata Elias, kekuatan sinyal internet sangat dibutuhkan untuk menopang penyelengaan Pemilu dan Pemilihan medatang.

Dia juga menjelaskan, uji coba penggunaan perhitungan suara berbasis elektronik dengan menggunakan aplikasi Sistim Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) telah dilakukan pada ajang Pilkada serentak 2020, dan terbukti sangat membantu kerja KPU dan jajaran penyelenggara Pemilu tingkat bawah.

Ditanya tentang upaya KPU dalam mengatasi kesulitan akses internet dibanyak desa dalam wilayah kerjanya, Ketua KPU Lembata menjelaskan, langkah konkrit yang sudah dilakukan adalah berkoordinasi dengan Telkomsel dan Dinas Kominfo Kabupaten Lembata, untuk mendapatkan peta jaringan. Selanjutnya, selain telah melaporkan secara berjenjang kepada KPU Provinsi NTT, kata Elias, data peta jaringan akan disampaikan kepada Pemerintah dan berharap bisa dicarikan solusinya.

“Mempermudah kerja Sirekap, sangat dibutuhkan ketersediaan jaringan internet level 4G, sementara kondisi lembata dengan banyak desa yang jaringan internet kurang baik bahkan masih terdapat desa yang tidak bisa mengakses internet. Dan KPU berencana dalam waktu dekat akan melakukan audiens dengan Pemerintah Kabupaten Lembata, semoga nanti bisa dicarikan solusinya,” harap Ketua KPU Lembata. (KPU Lembata, TIM)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 441 kali