DINAMIKA OPINI PUBLIK DALAM KOPI PARMAS PART 4
DINAMIKA OPINI PUBLIK DALAM KOPI PARMAS PART 4
KPU Kabupaten Lembata mengikuti kegiatan KoPi Parmas (Kita Omong Pemilu, Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat) Part 4 yang diselenggarakan KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara daring dari aula KPU Lembata pada Rabu, 10 Desember 2025. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua KPU Kabupaten Lembata Hermanus Haron Tadon, Anggota Petrus Paulus Juang dan Idris Beda. Turut hadir Sekretaris KPU Kabupaten Lembata Konradus Liwu, Kasubag Parmas SDM Joenady Wongso serta para staf.
Tema kali ini adalah “Dinamika Opini Publik dan Pembentukan Preferensi Politik”. Narasumber Kornelius Sumbi, Anggota KPU Kabupaten Ende, menekankan bahwa opini publik terbentuk melalui proses komunikasi, interaksi sosial, serta pengaruh media massa dan media digital. Ia menyoroti bagaimana algoritma media sosial dapat memperkuat polarisasi politik serta menempatkan isu tertentu menjadi lebih dominan. Selain itu, ia membahas teori agenda setting dan framing sebagai kerangka untuk memahami bagaimana informasi dipilih dan disajikan kepada publik. Kornelius juga menekankan pentingnya literasi digital, edukasi politik, serta upaya menangani disinformasi sebagai bagian dari pembentukan preferensi pemilih dalam konteks demokrasi elektoral.
Narasumber selanjutnya ada Anggota KPU Kabupaten Manggarai, Herybertus Harun yang menyoroti bahwa opini publik tidak hanya dibentuk oleh informasi, tetapi juga oleh faktor budaya, tingkat pendidikan, dan peran tokoh masyarakat. Menurutnya tantangan terbesar saat ini adalah derasnya arus informasi digital yang sering disertai hoaks. Ia menekankan perlunya transparansi, kejelasan, dan mekanisme klarifikasi informasi agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar. Selain itu, penyebaran informasi yang cepat dan akurat dinilai penting untuk meningkatkan kualitas partisipasi pemilih sehingga mereka dapat mengambil keputusan politik secara lebih sadar dan bertanggung jawab.
Melalui kegiatan KoPi Parmas Part 4 ini, KPU Kabupaten Lembata berharap untuk terus dapat mengembangkan literasi digital dan edukasi politik yang lebih baik kepada masyarakat. Transparansi, kejelasan informasi, dan kecepatan dalam penyebarannya menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan kualitas demokrasi di tanah Lembata.